Bunga Odontoglossum

Mei 19, 2022Mei 19, 2022 Ompong 0 Komentar bunga, tanaman, tanaman hias, tanaman konsumsi, tanaman liar, tanaman obat, tanaman simbol

Bunga Odontoglossum, pertama kali dinamai pada tahun 1816 oleh Karl Sigismund Kunth, adalah genus dari sekitar 100 anggrek. Nama ilmiahnya berasal dari kata Yunani odon (gigi) dan glossa (lidah), mengacu pada dua kapalan mirip gigi di dasar bibir. Genus anggrek yang tumbuh dingin hingga dingin ini dapat ditemukan di tempat terbuka di hutan awan lembab di ketinggian yang lebih tinggi dari Amerika Tengah dan Barat Selatan hingga Guyana, dengan sebagian besar spesies di sekitar Andes utara. Singkatan dari genus ini adalah Odm. dalam perdagangan hortikultura.

Sebagian besar adalah epifit simpodial, atau jarang terestrial.

Pada Bunga Odontoglossum, Pseudobulbs kompak dengan bracts seperti daun di pangkalan. Mereka memberikan satu hingga tiga daun apikal. Perbungaan melengkung (dan terkadang tegak) tumbuh dari dasarnya. Kelopak dan kelopak bunga yang spektakuler ini menyebar. Bibir agak rumit, utuh atau dengan tiga lobus. Itu berdiri tegak atau sejajar dengan kolom panjang. Spesies dataran tinggi menunjukkan perbungaan panjang hingga 150 bunga (seperti pada O. cirrhosum), sedangkan spesies dataran rendah memiliki perbungaan lebih pendek hingga 20 bunga. Bunga-bunga ini mungkin berwarna putih, merah, ungu, coklat, kuning, atau bahkan bernoda dengan campuran warna yang mencolok.

Banyak dari spesies ini sangat diminati oleh pecinta anggrek karena bunganya yang spektakuler dan flamboyan.

Spesies Bunga Odontoglossum

Genus ini dulunya berisi lebih dari 400 spesies. Banyak sekarang telah direklasifikasi dalam genera lain seperti Amparoa, Aspasia, Cochlioda, Cuitlauzina, Cyrtochilum, Gomesa, Lemboglossum, Mesoglossum, Miltonia, Miltonioides, Oliveriana, Oncidium, Osmoglossum, Otoglossum, Rhynchostele, Rossioglossum dan Ticoglossum. Genera baru ini terjadi di luar Andes di habitat klimatologis yang berbeda.

Ada beberapa perdebatan yang terjadi apakah Odontoglossum adalah genus yang terpisah atau jika sebagian besar atau bahkan semua spesies harus dimasukkan dalam Oncidium. Jika pendapat terakhir diikuti (lihat Genera Orchidacearum oleh Alec M. Pridgeon, Phillip J. Cribb, Mark W. Chase, dan Finn N. Rasmussen) sebagian besar spesies dalam daftar di bawah ini sebenarnya disebut Oncidium.

Daftar berikut memberikan nama-nama yang diterima saat ini. Ada enam subgenera: Erectolobata, Lindleyana, Nevadensia, Odontoglossum, Serratolaminata dan Unguisepala.

Bunga Odontoglossum Blandum

Atau Odontoglossum yang menawan, adalah spesies anggrek yang ditemukan dari Ekuador hingga Peru.

Odontoglossum Cirrhosum

Odontoglossum Cirrhosum, odontoglossum bergelombang, adalah spesies anggrek yang ditemukan dari Kolombia hingga Ekuador.

Bunga Odontoglossum Constrictum

Odontoglossum Constrictum, odontoglossum yang menyempit, adalah spesies anggrek yang ditemukan dari Kolombia hingga Venezuela utara. Odontoglossum constrictum adalah bunga berukuran sedang berukuran 3,75 sentimeter dengan kelopak berwarna coklat kuning. Tanaman ini tumbuh subur di suhu dingin pada ketinggian 1800-2300 meter di atas permukaan laut.

Odontoglossum Crispum

Bunga Odontoglossum

Bunga Odontoglossum Crispum, odontoglossum keriting, adalah anggrek epifit dari genus Odontoglossum. Anggrek ini dianggap oleh banyak orang sebagai anggrek yang paling indah, tetapi juga salah satu yang paling sulit untuk tumbuh. Odontoglossum crispum memiliki pseudobulb ovoid, antara 3 dan 4 inci, dari puncaknya muncul dua daun bertekstur lembut, tegak hingga melengkung, linier hingga berbentuk tali atau lanset. Daunnya runcing tajam di ujungnya dan menyempit di bawahnya di mana mereka terlipat secara membujur di sepanjang urat tengah di pangkal untuk membentuk batang yang panjang, sempit, seperti tangkai daun.

Bunga Odontoglossum Crocidipterum

Odontoglossum Crocidipterum, odontoglossum bersayap dua berwarna kuning kunyit, adalah spesies anggrek yang ditemukan dari Kolombia hingga barat laut Venezuela. Mereka juga dilaporkan ditemukan di Peru. Mereka umumnya ditemukan di ketinggian 2200 meter hingga 2750 meter.